Thursday 29 October 2009

dreaming of you

Semalem mimpi gue aneh..tapi di sisi lain...hmm nyaman. Kalo gue inget2, ini kali kedua gue mimpi kalo gue sama si A dan merasa nyaman dengan dia. Well, semalemitu jadi gue seakan diculik, atau emang getaway gitu ke tempatnya dia di Bandung (namanya juga mimpi, pokoknya tiba2 tau aja itu di Bandung) selama 1 minggu. Nah, gue itu hari2 ga ngapa2in. Cuman standby di rumah. Tiap kali gue masuk kamarnya, pasti dia lagi solat. Dan di waktu lain, gue berasa kayak nungguin majikan pulang. Enggak gue bangeeett! Beberapa kali gue cuman diajakin jalan2 makan2..terus mengenang jalan2 di Bandung jaman dulu+sekarang. Yang aneh, dalam rutinitas yang nggak gue banget itu, gue merasa nyaman ada di deket dia. I have exactly no idea, karena banyak yang bertentangan banget sama gue. Pertama, gue seneng mobile, aktif, dinamis, dan disitu gue cuman leyeh2, ngelamun, nonton tv, main2. Kedua, gue ga betah di-eremin begitu, ngobrol aja jarang. Tapi, walaupun gue diperlakuin bgitu, kok kayaknya disitu gue pasrah banget ya?? dan bangun2 di tngah malem, gue kangen sama dia, si A itu...huhuhuhuh duh, mimpi yang aneh...

Monday 26 October 2009

Kugy dan Perahu Kertas

Tak kuasa diriku terbenam, dan tertohok dengan kehadiran sosok Kugy di dalam buku Perahu Kertas yang baru kubaca. Sebuah fase dalam hidupnya yang digambarkan dengan perubahan drastis dirinya karena cinta yang tak jelas itu lebih kurang mirip dengan apa yang pernah kualami. Membacanya, aku benar2 bisa merasakan kepedihan hatinya yang dalam. Sosok Kugy digambarkan menjalani proses metamorfosis dari sosok yang extrovert menjadi introvert karena kehilangan sosok Keenan. Lebih tepatnya merasa kehilangan sosok Keenan sebagai sahabat, dan juga lebih dari itu.

Sebelum hatiku porak poranda, aku adalah pribadi yang bisa dibilang..menyenangkan. Riang, kocak, penuh celotehan dan celetukan ringan yang bisa membuat orang2 di sekelilingku terkekeh garing, atau minimal mesam mesem ga keruan. Namun saat hatiku porak poranda, aku berubah. Persis seperti Kugy saat hatinya hancur. Kontan aku berubah jadi pribadi yang aneh. Aku kabur ke Bandung dengan maksud menenangkan diri. Sahabat2 yang menemaniku berjalan2 sepanjang hari2ku di sana pun berulang kali bertanya "lo knapa sih? sumpah ini nggak elo banget" atau "asli ini bukan Ayu yang gue kenal". Aku pun sesungguhnya bertanya2 kenapa aku begini. Murung, sering melamun, paling banter pura2 seneng yang cuman kedok atas kesedihanku. Aku kehilangan semangat, hidup hampir ga ada artinya kalo nggak karena kekuatan dari sahabat2. Hari2 kelabu, ga bergairah. Deadline dan kerjaan dikerjakan serius, semata2 untuk mengalihkan perhatian. Transformasi ini bertahan hingga suatu saat, aku memutuskan untuk pergi jauh. Hidup ini adalah pilihan. Kalau aku tinggal, aku tak tahu sampai kapan aku akan terus seperti ini. Sama seperti Kugy yang akhirnya menyibukkan diri, atau Keenan yang minggat ke Bali. Aku pun minggat. Ga pake da de do, ga pake banyak perhitungan, sebagian besar adalah faktor nekat, aku pun pergi meninggalkan negeri, teman2, sahabat2, dan keluarga. Memulai babak baru kehidupan, di belahan dunia yang lain. Kedoknya lebih dahsyat, mengukuhkan pendidikan. Sebagian kecil orang saja yang paham motif sesungguhnya di balik semua itu. Alhamdulillah pada akhirnya aku berhasil kembali ke wujud asalku yang dulu setelah melalui berbagai proses, termasuk sesungukan di jendela kamar mengenang segala yang pernah dilalui. Aku butuh momen itu, setidaknya itulah titik balikku untuk menyadari bahwa ada kalanya 'melepas' bukan berarti kalah dan kata hati tak pernah berbohong.

Mudah2an suatu saat seseorang itu bisa memahami bahwa aku pernah memiliki keteguhan hati atas aku, kamu, dan kita sehingga pada saat itu goyah...sebagian hatiku luruh... Ya..segitu berartinya kamu buat aku saat itu. Sebagai sahabat, kakak, teman berbagi, dan sosok spesial.

Perahu Kertas is a highly recommended book to read..four thumbs up for dee..

organt transplant

Udah lama gue nggak nonton Grey's Anatomy dan baru pas sampe disini aja gue mulai nonton lagi. Teteup masih doyan dengan segala keseruan di rumah sakitnya itu. Anyway di sebuah episode, Meredith ada di posisi yang paling eligible buat jadi liver donor buat bokapnya yang notabene ga pernah dia anggep, secara dulu bokapnya ngasih kenangan bukuk buat Meredith. In the end she did it, tapi bukan karena itu bokapnya, tapi karena adiknya yang minta.

Menghubungkan dengan apa yang hidup gue, if the same thing happens to my father, I have no clue what to do. Will I want to give him my liver? I don't have that sort of emotional connection with him. All I know is that he is my bological father, but he was never around. When he did, we have zero understading after all. It is like being with a stranger. I know its harsh, and sorry that truth hurts. So yes..I have no idea what to do if he ever need a transplant and I am the eligible donor. I might need some time to carefully think about it, and find a good enough reason(s) to be the donor.

But if the same thing happens to my mum, I am the first on the line. Too bad I don't have the same blood type as she is so it s a no. Oh yeah, I don't have the same blood type as my father as well!!! there is a very sall possibilities to have Meredith's case hapens in me.

Wednesday 21 October 2009

Caffeine Pills 2

responding to the caffeine pills...I think its illegal in Indonesia :D :D katanya anak2 siiih..hehehe